Sabtu, 19 Desember 2015

Nonton Pesawat Sukhoi di Gebyar Dirgantara Yogyakarta 2015



Untuk mengisi weekend yang bermanfaat, tadi pagi-siang saya punya acara nonton pesawat. Wottt?! Nonton pesawat?! Wah, ndeso tenan yak! Mungkin Anda bertanya-tanya, “Emang rumah mbaknya nun jauh dari peradaban dunia ya, kok nonton pesawat pakai diacarain segala?” Atau... mbocahi banget, kayak balita-balita yang diajakin ortunya nonton pesawat take off-landing di dekat pagar bandara itu. Hahaha... Ceritanya, hari ini hingga besok Minggu (19-20 Desember 2015), Lanud Adisutjipto menggelar acara Gebyar Dirgantara Yogyakarta yang bertajuk Adisutjipto Air Force Open Base (cmiiw). Nah, dari judulnya ini saya sudah kebayang bisa menonton pesawat-pesawat terbang nan eksotik dari dekat. Lha saya kepingin banget nonton jet tempur Sukhoi yang digdaya di angkasa itu je... *hmmm ngiler kayak nyidam rujak*. Keingingan saya ini bahkan lebih besar dibandingkan dengan melihat-lihat tas atau baju di mal lho... hehe.



Berbekal info dari sosmed, berangkatlah saya dan suami naik jip tersayang. Perjalanan kami ramai lancar saja walaupun sempat merayap di selatan Fly Over Janti hingga pintu gerbang masuk kompleks AU. Sampai di lokasi, waktu menunjukkan pukul 10-an pagi. Penonton tampak sudah banyak walau belum begitu crowded. Kondisi cuaca berawan habis hujan, nyaman untuk jalan-jalan di lapangan yang luas karena tidak panas, tetapi tidak bersahabat untuk potret-memotret. Ya, tidak apa-apalah. Kita harus bisa deal dengan keadaan. Mengutip perkataan presenter acara Backpacker di TVOne (yang sekarang sudah tidak ditayangkan lagi, hiks...), Yulika Satria Daya: “Asikin ajaaa”. Hihihi.



Lantas, ada apa sajakah di sana? Let’s cekidot.



 -The Jupiters

Wah.... seru sekali melihat pertunjukan udara dari enam buah pesawat berbaling-baling yang tergabung dalam The Jupiters ini. Ada perasaan ngeri-ngeri sedap seperti sedang ngoffroad. Ngeri jikalau terjadi senggolan atau tabrakan antarpesawat seperti kejadian di Malaysia beberapa bulan yang lalu itu, sedap manakala melihat atraksi yang spektakuler dan sulit berhasil mereka suguhkan. Alhamdulillah, atraksi mereka kali ini berjalan dengan aman dan lancar.


Aerobatic show dari tim The Jupiters. Yang seperti ini nih baru kali ini saya saksikan langsung. Biasanya saya cuma nonton dari tivi.
The Jupiters berjalan beriringan seusai melakukan atraksi aerobatik


 -Terjun Payung, Helikopter, Pilot, dan "Juru Parkir"

Subjek-subjek tersebut sebenarnya begitu fotogenik, cuma... kondisi cuaca saat itu kurang bersahabat bagi saya as tukang poto. Walhasil, foto-foto yang tercipta pun pucat, berlatar belakang langit yang putih atau abu-abu pucat, warna-warni tidak bisa muncul dengan cerah dan kontras yang baik, dan sejenisnya. Ya, lumayanlah saya masih bisa motret daripada jika cuaca hujan, bisa berabe karena kamera tua saya tidak tahan terhadap air hehe...



Terjun payung
Terjun tandem, heey... dengan anak kecil!
Taking off bersama-sama
Aksi terbang bareng yang memukau. Sayang latar belakang langitnya pucat

Empat heli




Well, saat menyaksikan heli-heli itu terbang bersamaan, jujur saya merinding. Semerinding ketika saya nonton tivi, menyaksikan dan mendengarkan lagu Indonesia Raya berkumandang di dalam stadion menjelang laga Timnas. Ada semburat rasa nasionalisme yang tiba-tiba meloncat keluar begitu saja. Saya pun mendadak melo *kucek-kucek mata pake ujung kaos padahal tidak kelilipen*. Nonton pesawat-pesawat ini membuat saya bangga sebagai bangsa Indonesia. Indonesia hebat! Kita punya anak-anak bangsa yang handal, wilayah yang luas, alam yang indah nan kaya, penduduk yang banyak dan kreatif plus tahan banting. Lalu, mengapa kita belum makmur merata juga? Tanya kenapa..... 

*di situ kadang saya merasa sedih - tear ~ tear- ... halaah* 

Eniwei, pernahkah Anda merasakan perasaan melo nasionalis seperti yang saya rasakan itu? Kalau ya, saya akan senang jika Anda bisa ikutan berbagi cerita :)




Para pilot helikopter


Para pilot helikopter berdoa seusai terbang, bersyukur kepada-Nya semuanya telah berjalan dengan baik dan lancar


Saya tidak tahu apa sebutannya, juru parkir keren pesawat tempur gitulah. Gerakan aba-abanya asyik, mirip break dance. Ini mengingatkan saya pada film TVRI "Super Carrier" (blaik! ketahuan umur saya...xixixi ) Bener deh saya kangen dengan film tentang kehidupan di kapal induk ini.


Lari bergegas ke tepi lapangan karena heli-heli akan segera terbang



Penasaran, ngintip aja ah! (padahal pintunya kebuka... hihi)

 -Pesawat Tempur Sukhoi

Yang berikutnya.... jreng jreeeng..... inilah pesawat Sukhoi yang saya tunggu-tunggu. Pesawat ini datang dari Lanud Sultan Hasanuddin Makassar. Menurut bapak Polisi Militer yang saya tanyai, jet tempur made in Rusia ini menempuh jarak Makassar-Jogja sekitar setengah jam saja. Whoaaaa, cepat sekaliiii. Well, kapan ya ada jet tempur bertuliskan made in Indonesia? Semoga suatu saat nanti akan terwujud, tidak sekedar utopia saya belaka. Amiiin :)


Sukhoi SU 30 tiba di langit Jogja dari Makassar. Keren tenan weisss!

Sukhoi mendarat mulus di Lanud Adisutjipto

Welcome to Jogja, Sukhoi! It is great to meet you :D

Sukhoi berjalan pelan menuju tempat parkir yag disediakan. Saya memotretnya dari jarak lima meteran, woow gelegar suaranya! Saya semakin terpesona  *blink blink*

Sukhoi tampak belakang. Hembusan angin dari exhaust-nya bisa membuat benda-benda di sekitarnya beterbangan, termasuk orang yang kurus hehe... LOL. Massa sangat antusias menyambut kedatangannya

Kokpit jet tempur ternyata ada spionnya juga. Asli, saya baru tahu :)

Di tengah lautan massa, Sukhoi bak super star. Saya bangga melihat Merah Putih di ekornya itu (ya, saya akan benar-benar bangga jika suatu saat nanti menjumpai tulisan "made in Indonesia" di situ)


- Jip Katana Merah


Selain pesawat terbang, ada satu objek merah yang menarik perhatian saya: jip! Hahaay.... di sini saya ketemu jip katana milik Lanud Adisutjipto yang wira-wiri ngalor-ngidul membelah keramaian massa. Sirine kadang terdengar melengking dari jip ini. Ow, ternyata ini adalah mobil pembuka jalan. Salah satu yang dilakukannya adalah membukakan jalan bagi pesawat yang akan mengambil posisi parkir di tengah kerumunan massa yang sedang menonton static show pesawat-pesawat parkir. Jip ini juga merupakan bagian dari tim aerobatik The Jupiters, pesawat yang warnanya merah-merah itu. Wuiih.... cool


Katana merah The Jupiters yang catchy

Katana Lanud

Di sini jip di sana heli

Jip Katana merah berlatar belakang pesawat Citilink yang sedang mendarat.
Nhaa... jip merah saya ini jadi primadona penonton juga lho pemirsah *sambit sandal jepit*


Oukeiy, that's all hasil dolan saya hari ini. Not bad-lah dolan di keramaian kota namun asyik dan edukatif, sekaligus menumbuhkan nasionalisme dan patriotisme kita. Secara saya prefer dolan ke hutan atau gunung yang sejuk dan tenang. See you on the next post, inshaallah :))


 ~Piet~





Minggu, 13 Desember 2015

Survey Trek di Lendah




Hai hai….. Tak terasa tahun 2015 sudah hampir berakhir ya, dan blog ini sudah mangkrak mungkin sekitar dua tahunan sejak dibuat. Ya, ibarat besi tua, kondisinya sudah kusam berkarat... bhihiks :( . Sekarang besi tua ini saya coba gosok, poles, dan sepuh lagi supaya kinclong dan barangkali bisa berguna. Hehehe.... sok puitis nih saya.




Masjo onboard, dengan jip culun yang masih bersih hehe...


Baiklah, saya akan bercerita sedikit tentang acara going outside ngejip saya dan masjo alias mas bojo tercinta hari Minggu tadi. Survey trek. Yep.... survey trek buat acara country road (CR) akhir tahun di Lendah Kulonprogo. Seperti biasa, masjo berada di posisi sopir atau bahasa kerennya *emang keren?* driver; saya di posisi navigator alias bahasa rakyatnya kenek. Oleh karena jip kami kemarin barusan diguyang (boso Jowo: dicuci), so... masjo memilih mlipir dulu dari lumpur biar tidak gluprut hihihi.... Urik! Yang lainnya padahal nyaris pada kotor semua.

Asyiknya tuh di lumpur......!!!
Si Pinky berkubang

Banana yellow mulai dekil
Di tengah alam desa nan rimbun


Well, dalam pandangan saya yang awam dan cupu tentang off-road ini, Kulonprogo menyimpan banyak potensi untuk trek off-road. Salah satunya ya di dekat Sirkuit KJFC Watu Kodok ini. Dengan medan yang berbukit-bukit, berbatu, banyak semak dan pepohonan, juga spot lumpur, daerah ini lumayan asyik untuk CR-an. 


Nanjak sedikit, 4x2 friendly kok

Oh iya, selain sebagai kenek, saya juga "bertugas" sebagai tukang poto. Jadi, saya tidak boleh cuma duduk manis saja di jok samping kiri masjo. Saya harus sering naik-turun jip, berlarian ke depan atau ke belakang barisan jip, menerobos semak-belukar, memanjat ini-itu untuk mendapatkan spot yang baik. Yaaa itung-itung sekalian olahraga, berhubung sekarang saya juga lagi malas olahraga bersepeda.... hehe.


Rimbun, hijau, segar...

Istirahat sejenak, menunggu jip-jip lain yang ketinggalan di belakang


Kuning-pink-biru-merah

Jip-jip KJFC (Katana Jimny Fans Club) banyak yang berwarna cerah. Jip Katana pink di atas aslinya berwarna merah mirip jip saya, namun selanjutnya distiker pink setelah kelahiran anak perempuan owner-nya. Ya  memang benar, untuk mengecat body mobil dibutuhkan waktu berbulan-bulan dan kesabaran ekstra. Belum lagi kalau di-PHP-in sama tukang catnya seperti yang terjadi pada salah satu teman. Janjinya selesai dalam dua bulan, nyatanya? Tujuh bulan pun belum kelar juga. Keburu brojol tuh orok hehehe... Hmmmm gondok dan tambah gondok lagi deh pokoknya. Jadi, stiker body ini bisa menjadi solusi praktis bagi kita yang menginginkan pergantian warna body mobil dengan cepat dan ekonomis. Jika bosan, ya tinggal dikeletek saja. Diganti dengan stiker warna lain.


Eitttt bukan kami yang merusak tanggul jalan ini lho ya. Ini sudah rompal dari sononya, dan bahkan dipakai penduduk sekitar untuk menaruh onggokan pasir.


Sudah hampir magrib



Barisan rapat

Oke, sekian dulu sharing cerita hari ini. Mengutip perkataan Zawin komika "anak pesantren" itu, "Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi. Kalau tak ada sumur di ladang, ya tak usah mandi". Hihihihi..... lebay ah! Biarin! :=D  
Wassalam.

~Piet~