Rabu, 03 Februari 2016

Kantong Sampah Offroad




Satu pelajaran sepele namun penting yang saya ambil dari para adventure offroader di JORC IV Januari 2016 yang baru lalu. Pelajaran itu berbunyi: Jagalah kebersihan! Jangan buang sampah sembarangan! Buanglah sampah pada tempatnya!”

Pelajarannya dari mana? Dari jip-jip maskulin peserta offroad yang membawa kantong yang dicantolkan di bagian body belakang . Kantong gembolan tersebut berisi sampah. Yep, sampah; sisa-sisa barang konsumsi dan survival mereka selama ngoffroad. Ada bungkus makanan, botol air mineral, gelas plastik, bungkus rokok, dan lain-lain.






Kantong-kantong putih di tengah ban



Bentuk dan bahan kantong tersebut bermacam-macam. Ada yang dari blagor/bagor alias karung berbahan plastik (yang biasa untuk beras), gebleg alias karung berbahan kain (biasanya untuk tepung-tepungan), karung strimin (biasanya untuk bawang-bawangan dsj), kanvas berbentuk ransel, plastik kresek, dan lain-lain. Yang saya lihat, kantong-kantong tersebut berukuran cukup besar, fleksibel/tidak kaku, serta mudah diakses.


Ini kantong sampah apa ransel traveling yak? Kok bagus bener.... :))

Steady and easy to access

Belum terisi penuh




Sedangkal pengetahuan saya, ada aturan dari IOF tentang buang sampah ini. *Para suhu offroad, mohon koreksiannya ya :) *. Offroader dilarang membuang sampah di sepanjang trek dan sekitarnya. Saya penasaran, sebenarnya aturan ngoffroad itu apa saja dan bagaimana ya. Saya juga ingin menerapkan itu manakala pergi CRan di hutan dan di mana saja, biar tidak melakukan hal-hal katrok yang mungkin bisa berakibat fatal. Alhamdulillah, setidaknya, selama ini saya selalu berusaha membuang bungkus permen atau tisu di saku baju-celana jikalau tidak menjumpai tempat sampah. Sering sampah kecil itu terlupakan, tidak kebuang, dan ikutan kecuci. Pas nglempitin atau nyetrika, berasa grenjel-grenjel, kirain duit.... bahagia tak terkira kalo duit beneran dan pas tanggal tua. Apalagi bungkus-bungkus lain yang lebih besar, seperti bungkus pop mie dan kardus nasi; tentu saja tidak saya masukin saku bila tak ada kantong kresek ya saya lemparin ke kabin belakang. Mendingan kabin jip saya kayak TPA, daripada saya "turun kasta", dengan berbuat norak, nyampah semau gue di trek atau di tempat umum mana pun.


Transparan, kita bisa tahu isinya :)

Kantong kanvas



Dari nanya-nanya ke uncle Google, ketemulah file pdf yang banyak memberikan pencerahan. Tulisan ini berjudul "Peraturan Perlombaan Adventure Offroad, Indonesian Offroad Federation, PAOK-IOF-2014, Rev 23 Date 04-Sept-2014."  *Sayangnya, saya tidak ingat sumbernya :( Berikut ini adalah sekelumit kutipan dari peraturan tersebut.


PAOK-IOF-2014 (halaman 13-14):

7. PERATURAN HAL LINGKUNGAN ALAM
7.1 Daerah camp atau arena lomba harus bersih pada saat ditinggalkan, semua sampah dikumpulkan di plastik sampah dan harus dibawa, tidak boleh ditinggal, dibakar, atau ditimbun.
7.8 Peserta dilarang membuang sampah sembarangan, baik di jalan maupun di hutan.
7.9 Pada saat memasak, membuat api, merokok; peserta harus menjaga tidak timbulnya bahaya kebakaran. Pada saat selesai api harus dimatikan, dan tidak membuang puntung rokok sembarangan.


Kantong kresek putih

Kantong kresek hitam. Ada yang dicantolin di hook


Blagor bin karung plastik


Well, saya sangat mengapresiasi aturan tegas yang dipatuhi oleh semua orang. Setahu saya yang asli cupu dalam dunia offroad ini, terdapat hukuman atau penalti berupa pengurangan poin, bahkan pemecatan dari ajang kompetisi bagi peserta yang melanggar. Please, correct me if i’m wrong.

Hehe.... pantesan si bapak offroader yang sudah sepuh ini melempar puntung rokoknya ke dalam kabin. Sebelumnya, beliau pun memastikan terlebih dahulu bahwa baranya sudah padam betul. Ya iyalah, mosok mau, ada kebakaran di dalam jipnya hihihi. Padahal, kalo mau, bisa saja si bapak membuangnya ke sungai. Kecil ini kok, paling ntar lenyap sendiri dari pandangan. Siapa juga yang akan tahu... hehee, tapi beliau ini begitu disiplin brosis! Saluuut Pak, saluuut.......

Jadi teringat kebakaran hutan di Gunung Merbabu dan Gunung Lawu beberapa waktu yang lalu, yang menurut pemberitaan, penyebabnya adalah puntung rokok! Errrrrggghhh.... Sebel banget saya mendengarnya. Nyampah banget tuh orang. Udah gitu, nyilakain banyak pihak pulak! 

Belum lagi kasus kebakaran-kebakaran lain dengan penyebab yang sama, yang sudah tak terhitung lagi di negeri ini. Ya hutan, taman nasional, rumah, gudang, pabrik, de el el deh. Selain hukumannya tidak berat, kasus-kasus tersebut juga banyak yang tak terdengar lagi kelanjutannya. Hmmm......





Bapak offroader ini mematikan puntung rokoknya, memastikan sudah mati benar,  baru membuangnya ke dalam kabin

Memang, untuk bisa tertib dan teratur sehingga tercipta keamanan dan kenyamanan, sering harus diberlakukan aturan. Adapun yang namanya aturan itu, di mana-mana ya sifatnya pasti memaksa, dan paksaan itu kalau sudah menjadi budaya ya lama-kelamaan akan terasa ringan jua. Tidak ada lagi istilah berat, malas, sulit, ribet, atau pun suara grundelan. Terlebih lagi, jika benefitnya sudah dirasakan. Jadi, sudahkah anda menyediakan kantong sampah di rumah, di kost an, dan di kendaraan anda? Sudah! Saya sedia dua! Hehehe.... *iklan jadul*



~Piet~






Tidak ada komentar:

Posting Komentar